Kopi mungkin bukan minuman yang pertama kali terlintas dalam pikiran ketika berbicara tentang Bhutan, tetapi minuman ini memiliki tempat yang istimewa dalam budaya dan kehidupan sehari-hari negara tersebut. Artikel ini akan membahas sejarah, budaya, dan kekhasan kopi di Bhutan.
Bhutan tidak menghasilkan kopi secara komersial, dan sebagian besar biji kopi yang dikonsumsi di negara ini diimpor. Meskipun begitu, minuman ini telah menjadi semakin populer di kalangan penduduk setempat. Kopi diperkenalkan ke Bhutan oleh para pedagang dan wisatawan yang datang dari negara-negara tetangga seperti India dan Nepal.
Di Bhutan, minum kopi sering kali menjadi momen untuk bersantai dan menikmati kebersamaan. Kedai kopi dan restoran di Bhutan menjadi tempat yang populer bagi orang untuk berkumpul, berbincang, dan menikmati secangkir kopi. Tradisi minum kopi di Bhutan mungkin tidak sekuat di negara-negara lain, tetapi minuman ini semakin diterima dengan baik di kalangan penduduk setempat.
Salah satu ciri khas kopi di Bhutan adalah cara penyajiannya. Kopi sering disajikan dalam cangkir kecil, disertai dengan camilan tradisional Bhutan seperti "shakam ema datshi" (potongan daging dan cabai yang disajikan dengan keju), atau roti panggang. Kombinasi rasa kopi yang kaya dengan camilan khas Bhutan memberikan pengalaman yang unik bagi para penikmatnya.
Selain itu, di Bhutan, kopi juga sering dihidangkan dengan susu yak, yang merupakan produk susu yang populer di negara ini. Susu yak memberikan rasa yang khas dan lezat pada kopi, yang membuatnya berbeda dari kopi di tempat lain.
Kopi mungkin tidak menjadi minuman yang paling dominan di Bhutan, tetapi minuman ini telah menemukan tempat yang istimewa dalam budaya dan kehidupan sehari-hari negara tersebut. Dengan kekhasan dan keunikan dalam penyajiannya, kopi di Bhutan menawarkan pengalaman minum yang berbeda bagi pecinta kopi di seluruh dunia. Jika Anda berkesempatan, jangan lewatkan untuk mencicipi kelezatan kopi Bhutan yang unik ini.