Keju Edam adalah salah satu keju yang paling ikonik dari Belanda, terkenal dengan bentuknya yang bulat dan rasa yang lembut. Dikenal di seluruh dunia, keju Edam telah menjadi favorit di meja makan dari pedesaan Belanda hingga restoran-restoran bergengsi di seluruh dunia. Mari kita telusuri lebih dalam asal-usulnya, cara pembuatannya, serta cara menikmati kelezatan keju Edam.
Keju Edam berasal dari kota Edam di provinsi Utara Belanda. Sejarah pembuatannya dapat ditelusuri kembali hingga abad ke-12, di mana para petani di daerah itu memulai produksi keju untuk konsumsi lokal dan juga untuk perdagangan. Pada abad-abad berikutnya, keju Edam menjadi salah satu komoditas ekspor utama dari Belanda, terkenal di pasar-pasar Eropa dan di luar negeri.
Proses pembuatan keju Edam dimulai dengan pengumpulan susu sapi segar dari peternakan di sekitar kota Edam. Susu tersebut kemudian dipasteurisasi dan dicampur dengan kultur bakteri dan enzim rennet untuk membentuk curd. Curd kemudian dipisahkan dari whey dan dimasukkan ke dalam cetakan bundar khas keju Edam.
Setelah itu, keju dipadatkan dan direngkuh untuk mengeluarkan lebih banyak whey. Setelah proses pemadatan selesai, keju Edam direndam dalam larutan air garam untuk membentuk kerak luar yang khas dan melindungi keju selama proses pematangan. Selama masa pematangan, keju Edam akan mengalami perubahan dalam tekstur dan rasa, menjadi semakin kaya dan lembut seiring berjalannya waktu.
Keju Edam memiliki cita rasa yang lembut dan konsisten, dengan sedikit rasa manis dan asin yang menyenangkan. Teksturnya padat namun lembut, membuatnya cocok untuk dimakan dengan sendirinya atau sebagai bagian dari hidangan lainnya. Di Belanda, keju Edam sering disajikan dengan roti segar atau kue remah, sementara di luar negeri, keju ini sering digunakan sebagai bahan dalam hidangan seperti sandwich atau hidangan panggang.
Salah satu ciri khas keju Edam adalah bentuknya yang bulat dan kemampuannya untuk dijual dan disimpan tanpa pembungkusan tambahan. Ini disebabkan oleh proses perendaman dalam larutan garam yang membentuk kerak keras di luar keju, melindunginya dari kerusakan selama pengiriman dan penyimpanan. Keju Edam dapat disimpan selama berbulan-bulan dan bahkan bertahun-tahun, memungkinkan rasanya berkembang dan menjadi semakin kaya seiring berjalannya waktu.
Keju Edam adalah salah satu keju yang paling dihormati dan terkenal dari Belanda, dengan sejarah yang kaya dan rasa yang lembut. Dari peternakan-peternakan di sekitar kota Edam hingga meja makan di seluruh dunia, keju Edam telah menjadi simbol dari kekayaan alam dan budaya Belanda. Dengan cita rasa yang konsisten dan fleksibilitas dalam penyajian, keju Edam akan selalu menjadi pilihan yang populer bagi para pecinta keju di seluruh dunia.